Ternyata ini Penyebab Hancurnya Nilai Bitcoin dan Uang Digital Lainnya

                                Penyebab terjun bebasnya Cryptocurrency





          Kejadian turunnya Cryptocurrency ini menimbulkan kepanikan, sampai konon pengguna jasa layanan konsultasi bunuh diri sampai meningkat di Amerika. Banyak orang yang ketakutan fenomena Demam Tulip akan terulang kembali.
Namun menurut analisa beberapa pakar mengatakan bahwa penyebab terjun bebasnya Cryptocurrency ini bisa jadi bukan karena bubble yang pecah. Melainkan karena ini:

1. Menjelang Tahun Baru Imlek
Berbanding terbalik dengan saham, menjelang libur panjang dan hari besar keagamaan, nilai tukar Cryptocurrency akan turun.
Ini terjadi karena Cryptocurrency yang digunakan sebagai mata uang dalam transaksi. Atau dengan kata lain, orang-orang menggunakan Bitcoin dan sejenisnya untuk berbelanja.
Menurut data yang ada, kebanyakan pemain Cryptocurrency berasal dari Asia, seperti Tiongkok dan Korea Selatan.
Berhubung sebentar lagi akan ada hari besar keagamaan yang banyak dirayakan oleh orang-orang di Asia, yaitu Tahun Baru Imlek, maka jutaan orang di Asia banyak melakukan transaksi dengan Cryptocurrency.
Hal ini membuat coin Cryptocurrency tersebut beredar di pasaran sehingga nilainya menjadi turun karena mudah didapat.
Namun berbeda dengan harga saham, Cryptocurrency lebih mirip dengan hasil tambang seperti logam mulia, di mana harganya bisa kembali naik tanpa diduga. Tergantung dari seberapa banyak transaksi yang menggunakannya.

2. Peraturan baru di Jerman
Sedangkan untuk pasar Eropa, turunnya Cryptocurrency lebih banyak akibat peraturan baru yang akan digulirkan di Jerman.
Jerman sebagai salah satu negara terkuat di Eropa, terutama setelah Inggris keluar dari Uni Eropa, akan mengeluarkan kebijakan terkait Cryptocurrency.
Mereka ingin mengatur peredaran Cryptocurrency secara global layaknya seperti kurs mata uang baru di level Internasional.
Untuk itu Jerman tidak akan mengizinkan peredaran Cryptocurrency jika belum ada persetujuan secara global yang menyepakati nilai tukar tetap untuk Cryptocurrency.
Masalahnya, belum ada itikad yang sama dari negara-negara lain, bahkan Tiongkok terkesan mengabaikan ajakan Jerman tersebut.
Akibatnya, peredaran Cryptocurrency di pasar Eropa pun melambat. Meskipun juga tidak melarangnya.


3. Hukuman untuk trader Cryptocurrency di Korea Selatan
Salah satu negara yang paling maju di dunia dalam hal Cryptocurrency baru saja menetapkan kebijakan-kebijakan baru terkait Cryptocurrency.
Di mana para pemilik Cryptocurrency di Korea Selatan akan mendapatkan denda jika tidak segera menguangkannya ke mata uang Won Korea.
Peraturan baru tersebut baru berlaku di 2018 ini dan memiliki batas waktu sampai akhir bulan ini untuk menukarnya.
Dampaknya membuat coin Cryptocurrency membanjiri di pasaran, sehingga nilainya pun menurun.

Sampai saat ini belum ada indikasi bahwa Cryptocurrency akan kembali naik. Tapi menurut prediksi, kemungkinan besar di akhir Februari akan terjadi tren baru di mana nilai tukar Cryptocurrency akan kembali naik.
Tapi nilai tukar pada saat itu bisa jadi sudah kembali ke nilai tukar sebelum mereka mulai meroket.
Jadi jika kamu memiliki coin, tidak ada salahnya untuk menukarnya jika nilai tukarnya di atas harga saat kamu beli.
Atau kalau kamu ingin terus memegangnya juga tidak ada salahnya, karena bisa jadi nilai Cryptocurrency ini kembali meroket ke nilai yang lebih tinggi lagi

1 Response to "Ternyata ini Penyebab Hancurnya Nilai Bitcoin dan Uang Digital Lainnya"

alitergalen said...
This comment has been removed by a blog administrator.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel